Ceramah Nouman Ali Khan Buat Aktris Bolywood Ini Jadi Muallaf

Tidak ada komentar:



  Yes  Muslim  - TITIK balik awal kehidupannya terjadi saat kematian Yash Chopra—sutradara ternama Bollywood, beberapa tahun yang lalu. Bisa dikatakan ia mengalami depresi berat sepeninggalan orang terdekatnya itu.


“Saya sangat dekat dengan Yash Chopra. Kematiannya benar-benar mengguncang kehidupan saya. Saya begitu depresi,” kenang dia seperti dilansir Muslimvillage.

Adalah Murcyleen Peerzada, seorang aktris Bollywood yang kala itu terbiasa hidup mewah. Namun, seperti yang dituturkan Peerzada setelah kematian Yash Chopra ia  mulai berpikir tentang kehidupan dan kekuatan yang lebih tinggi yang mengontrol segalanya.

“Ketika depresi, entahlah saya tiba-tiba dan tidak sengaja melihat ceramah Nouman Ali Khan dan Yasmin Mogahed.”

Ketika mendengar ceramah itu, Peerzada terkejut. Ia seperti mendengar nasihat langsung dari Tuhan. Dan itulah titik balik kehidupannya.





“Saya mulai berdoa dua kali sehari. Setiap doa itu, saya meminta Tuhan membimbing saya menunjukan jalan yang benar,” ucap dia.

Malamnya, ia memutuskan arah masa depan kehidupnya. Ia mulai belajar Islam dibawah bimbingan Farah Naik, istri Zakir Naik. Setelah itu, Peerzada menjadi muallaf. Ia pun menjadi aktivis Yayasan Islam Zakir Naik.

Penampilannya kini berubah setelah menjadi Muslim. Peerzada telah mengenakan jilbab. Asisten sutradara film ‘Ek Tha Tiger’ ini, bergaya hidup sederhana. Ia sumbangkan seluruh koleksi busana dan aksesoris yang dimilikinya kepada panti asuhan

“Sebelum saya mengenakan jilbab. Saya harus tahu kenapa saya harus mengenakannya. Ini artinya, saya ingin apa yang saya kenakan karena Allah dan kebenaran.”[www.tribunislam.com


Kisah Pertobatan di Tengah Gemerlap Bollywood



Dulu, Murcyleen selalu menghabiskan waktu dengan berfoya-foya. Berdandan menor, pakaian bermerek. Berbelanja barang keren merupakan kegemaran.
- Ini kisah pertobatan Murcyleen Peerzada. Perempuan 23 tahun yang juga asisten sutradara di industri film India ini bertutur tentang perjalanannya mulai dari dunia glamor Bollywood hingga perjumpaan dengan Islam.

Dulu, Murcyleen selalu menghabiskan waktu dengan berfoya-foya. Berdandan menor, pakaian bermerek. Berbelanja barang keren merupakan kegemaran. Mal-mal super megah di Dubai, Uni Emirat Arab, merupakan ‘surga’ incarannya.

Maklum. Murcyleen lahir dari keluarga kaya raya. Sang ayah, Feroz Peerzada, merupakan pebisnis sukses asal Kashmir. Namun semua tingkah foya-foya itu terhenti pada tahun 2012.

Murcyleen sejak kecil sudah ngebet menjadi artis film. Keinginan yang sudah di ubun-ubun itu sepertinya akan terwujud saat dia menjelang lulus sekolah. Kala itu, seorang sutradara melihat wajahnya melalui Facebook dan menawarinya berperan di dalam film.

Namun keluarganya melarang Murcyleen mengambil peran dalam film apapun, sebab sang ayah kenal dekat dengan sutradara kenamaan, Yash Chopra.

Murcyleen pun diperkenalkan oleh sang ayah kepada Yash Chopra yang sudah dikenal selama tiga dekade belakangan. Hasrat menjadi artis pun semakin kencang. Namun Mursyleen mengawali karier di Bollywood sebagai asisten produser bagi Yash Chopra.

“ Saya berusia 19 tahun ketika saya mulai bekerja untuk Yash Raj Films (YRF) sebagai asisten direktur untuk 'Ek Tha Tiger'. Saya menganggapnya sebagai batu loncatan terhadap cita-cita saya sebagai seorang artis,” tutur Murcyleen sebagaimana dikutip Dream dari Kashmir Reader, Sabtu 10 Januari 2015.

Dan dua tahun silam, Yash Chopra yang telah dikenalnya dengan sangat dekat itu meninggal. Inilah saat-saat yang menjadi titik balik bagi Murcyleen. Kematian Yash Chopra telah membuatnya frustasi.

“ Kematiannya mengguncang saya, dan saya mulai berpikir tentang kehidupan dan kekuatan yang lebih tinggi yang mengatur segalanya,” tutur dia.

“ Saya depresi selama tiga atau empat bulan. Saya tidak melakukan apa-apa," tambah perempuan yang tinggal di Mumbai, India, ini.

Murcyleen kemudian mencari-cari jawaban pikiran kusutnya ini melalui internet. Jagat maya pun dia sisir untuk mencari jawaban yang bisa menenteramkan hati.

“ Saat mencari jawaban di internet, saya melihat video pendakwah Islam dunia seperti Nouman Ali Khan dan Yasmin Mogahed,” kata dia.

Dilihatnya video-video itu lekat-lekat. Kata demi kata yang diucapkan para penceramah itu dia dengarkan dengan seksama. Berusaha memahami maknanya. Dan saat itulah dia merasa para penceramah itu hanya berbicara dengan dirinya.

“ Saya seorang Muslim hanya sebatas nama, tidak mempraktikkannya,” tutur Murcyleen. Ceramah-ceramah itu telah membangkitkan jiwanya. Dia mulai melaksanakan salat dan selalu berdoa kepada Allah agar selalu ditunjukkan jalan yang benar.

Dalam masa pencarian itu, Murcyleen juga menemukan tumpukan buku dan salah satunya bertuliskan Allah pada bagian atasnya.

“ Ini merupakan rekaman Zakir Naik dengan topik ‘Perempuan dalam Islam’. Rekaman itu langsung mencengkeram saya seolah-olah saya menemukan tujuan hidup saya. Itu sangat mencerahkan sehingga saya membacanya setiap sore.”

Sejak itu, dia berguru kepada Farah Naik, istri Zakir Naik. Kini, Murcyleen menjadi juru dakwah Islam dan bergabung dengan Zakir Naik’s Islamic Research Foundation (IRF) di Mumbai. Baru-baru ini dia mengadakan Konferensi Perdamaian Islam yang dihadiri oleh kaum perempuan.

Sejak menemukan Islam pada 2012 itu, Murcyleen, menyumbangkan semua pakaian mahal, aksesoris bermerek, dan make-up ke panti asuhan. Dia bertekad menjalani hidup yang sederhana. Kini, dia juga mengenakan hijab.

“ Itu [berhijab] setelah saya sendiri memahami pentingnya jilbab bagi wanita sehingga saya mulai menutupi kepala. Saya senang perubahan saya dan saya ingin lebih banyak orang untuk kembali kepada Allah karena itulah satu-satunya kebenaran,” ujar dia.

Murcyleen kini sedang menimba ilmu lanjutan untuk menjadi seorang penceramah IRF. Selain itu, dia tengah menempuh pendidikan untuk mendapatkan gelar master pada Studi Islam dari Universitas Islam Online di Qatar melalui korespondensi.


Salah satu keinginan Murcyleen adalah mengorganisasi perempuan Kashmir melalui konferensi Islam. “ Saya melihat bahwa perempuan Kashmir lebih tertarik terhadap westernisasi. Saya tahu dengan pasti apa yang mereka rasakan. Generasi saya tidak bisa diinspirasi dengan kata-kata kemarahan,” tutur perempuan kelahiran 1991 ini.





Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Yes Muslim -  Portal Muslim Terupdate ! 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar