Latest Posts
Tampilkan postingan dengan label Mualaf. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mualaf. Tampilkan semua postingan

MASYA ALLAH ! Pria ini jadi Muallaf karena tanpa sengaja mendengar lantunan Merdu surah Ar-Rahman

Tidak ada komentar:


  Yes  Muslim  - berikut kisah nya : 

sy seorang mualaf,sy bersyahadat karena saya tanpa sengaja mendengar lantunan surah Ar-Rahman,ketika itu sy sedang dirundung begitu banyak masalah,hati sterguncang setiap saat.

ketika saya duduk disebuah pantai,sayup2 sy mendengar alunan Surah Ar-Rahman yg entah darimana asalnya,tidak berwujud namun begitu undah dan membuat hati saya semakin pilu.entah bagaimana,sya menangis pilu,sy mrasa sangat kecil dan tiada daya.tanpa sadar saya menyebut "ampuni saya ya allah,tenangkanlah hati saya".dikarenakan sudah menjelang senja,saya hendak beranjak dr tempat sy merenung.tiba2 sy disapa seorang pria paruh baya,mnurut sy dia seorang nelayan.

beliau menanyakan apa sy akan masih dsini dikarenakan sudah gelap,ketika beliau tau sy menangis,beliau tdk berkaa2 lg dan hnya memandangi seraya menepuk bahu sy.seketika suasana sunyi tnpa bicara,yg memandang sosok pria itu dan berkata "bapak muslim?" beliau menjawab "iya mas,sy akan pulang karena magrib".sya masih berlinang airmata ktika sy melanjutkan kata2 sy "bisakah bapak membimbing sy bersyahadat?sy ingin menjadi muslim".
beliau memeluk sy,dan saat itu jg sy dibawa kesebuah masjid yg berada dsbuah kampung tdak jauh dr bibir pantai.ddengan bimbingan imam dan disaksikan seluruh jamaah dimasjid itu,saya bersyahadat dan disambut dg alhamdulilah dari jamaah.sejak saat itu sy belajar solat,mengaji dan puasa.sy menjadi pribadi yg jauh lbh sabar dan iklas sketika itu.sy mjd jauh lbh tenang ktika sy menyandarkan kepala diatas sajadah.dan alhamdulilah tahun ini adalah tahun ketiga sy menjalani puasa ramadhan












https://www.youtube.com/watch?v=ZlXnAruMy6o

Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Yes Muslim -  Portal Muslim Terupdate ! 



Continue Reading...

Detik-Detik Menjelang Ceramah Selesai, 7 Pemuda Non Muslim Minta Dibimbing Syahadat oleh Dr Zakir Naik

Tidak ada komentar:



Safari dakwah Dr Zakir Naik di Bekasi hari sabtu(8/4/2017) hingga ahad(9/4/2017) dini hari sangat spesial, karena ada sebanyak 16 orang non muslim memutuskan untuk mengucapkan kalimat Syahadat dan menyatakan diri memeluk agama Islam.

Yang sangat menarik adalah ketika detik-detik sebelum Dr Zakir Naik menyudahi acara, tiba-tiba ada 7 pemuda non Muslim menyatakan ingin dibimbing Syahadat oleh Dr Zakir Naik.

Ketujuh pemuda non Muslim itupun akhirnya di absen satu-satu oleh Dr Zakir Naik. Namanya adalah Afes, Renaldi, Daniel, Yulian, Eka, Reza dan Rio. "Masya Allah, seven brother. Do you time is short , I would like to ask all seven. Do you believe is one god, All of you believe?" tanya Dr Zakir.

Ketujuh pemuda non muslim itupun kompak menjawab : "believe".

Kemudian Dr Zakir menanyakan : " Do you believe Jesus is God or Messenjer".

Ketujuh pemuda non muslim itupun kembali kompak menjawab : "messenger".

Kemudian Dr Zakir menanyakan : " Do all seven of you believe prophet Muhamamd is messenger of God?"

Ketujuh pemuda non muslim itupun kembali kompak menjawab "yes I believe".

Selanjutnya Dr Zakir menanyakan apakah ketujuh pemuda non muslim ini memutuskan masuk Islam atas kemaunya sendiri dan tanpa paksaan. Ketujuh pemuda itupun menjawab ya.

Akhirnya Dr Zakir membimbing ketujuh pemuda non Muslim mengucapkan dua kalimat Syahadat : "Asyhadu Allaa Ilaaha illallah, Wa asyhadu anna Muhammad ar Rasulullah". [opinibangsa.id / imi]

Jika artikel ini bermanfaat, bagikan ke orang terdekatmu. Bagikan informasi bermanfaat juga termasuk amal ho.... Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya @Tahukah.Anda.News


Sumber | republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !
Continue Reading...

Mengira Al-Qur’an adalah Buku Panduan Wisata, Pria Asal Inggris Ini Justru dapatkan Hidayah

Tidak ada komentar:




“AWALNYA aku tak tahu Al-Quran itu sesuatu yang agung. Aku membacanya karena berpikir di dalamnya ada pengetahuan tentang budaya Arab. Itu terjadi sebelum aku melakukan perjalanan ke Maroko,” ujar Joel Underwood.

Pria Inggris yang tinggal di Kota Manchester. Ia tersenyum geli ketika mengawali kisah perjalanannya menuju hidayah Islam. Betapa tidak, ia kala itu menyangka Al-Quran sebagai buku panduan wisata. Namun, berkat ‘kebodohan’-nya itu, Joel justru menemukan hidayah.

Keinginan untuk lebih memahami Islam mulai muncul ketika Joel berencana melakukan perjalanan ke Maroko. Saat itu, ia mencari referensi yang dapat memberikannya petunjuk umum tentang Maroko. Anehnya, Joel bukannya membaca buku panduan wisata, melainkan justru membaca Al-Quran.

Di luar dugaannya, begitu membaca Al-Quran, Joel langsung jatuh hati dan ingin mempelajarinya. Lucunya, setelah enam bulan membacanya, Joel baru tahu bahwa Al-Quran merupakan Kitab Suci umat Islam. “Saya tahu itu buku agama, tapi saya tidak menyangka bahwa itu adalah Kitab Suci umat Islam karena saya tidak pernah melihat sebelumnya. Aku juga tidak tahu bahwa Al-Quran ternyata ‘nyambung’ dengan sejarah Kristen atau Yahudi. Aku tidak tahu bagaimana semuanya berkaitan.”





Saat di Maroko, Joel makin penasaran dengan Al-Quran. Ketika berkunjung ke berbagai tempat di Maroko, Joel yang melancong bersama sang istri merasa terus ingin membaca Kitabullah. Joel tak tahu mengapa bisa begitu. Hal yang pasti, ketika pertama kali membaca Al-Quran, ia telah terpesona dengan kekayaan isinya.

Ketika pulang dari Maroko, Joel memutuskan untuk lebih banyak mempelajari Al-Quran. Suatu kali ketika berjalan-jalan di Kota New Hampshire, ia melihat sebuah iklan penggalangan dana yang dibuat sebuah yayasan Islam. Ia sudah lupa nama yayasan itu. Dan yang jelas, Joel langsung menghubungi yayasan itu dengan tujuan mengenal Islam.

”Saya tidak tahu yayasan itu, tapi saya pikir ini adalah salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui tentang Islam,” kata Joel.

Singkat cerita, yayasan tersebut membuat Joel mengenal beberapa orang. Merekalah yang kemudian memberikan beberapa informasi tentang Islam. Dari mereka pula, Joel kemudian mengenal seorang Muslim yang kemudian menunjukkannya pada Masjid New Hampshire. Di sanalah, Joel kemudian mempelajari Al-Quran.

Tak menyia-nyiakan informasi itu, segera saja Joel menuju masjid itu. Saat tiba di sana, ia merasa senang karena disambut dengan baik. Tak ada sedikit pun prasangka negatif dari Muslimin terhadapnya. ”Tak ada orang berkata, ‘apa yang kaulakukan di sini?’ Atau ‘Anda tidak cocok di sini’.” “Mereka sangat ramah dan mendukungku. Mereka justru mendatangi saya dan menanyakan ‘bagaimana saya dapat membantu Anda?’ Jadi, aku diterima dengan sangat hangat,” tuturnya bahagia. Tak lama kemudian, Joel pun mengucap syahadat dan memeluk Islam.


Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !
Continue Reading...

Melihat Kebahagiaan Keluarga Muslim, Akhirnya Misionaris Ini Memilih Memeluk Islam

Tidak ada komentar:

kecil Cindy dibesarkan di Gereja Katolik Melihat Kebahagiaan Keluarga Muslim, Akhirnya Misionaris Ini Memilih Memeluk Islam


SEJAK kecil Cindy dibesarkan di Gereja Katolik. Ia dididik oleh biarawati hingga akhirnya menjadi misionaris. Tak banyak yang diceritakan Cindy bagaimana ia mempelajari Katolik dan menyebarkannya ke berbagai penjuru dunia. Yang pasti, kisah hidayah Cindy bermula saat ia bertugas di Kenya sebagai misionaris tentunya.

Di Kenya, Cindy banyak berinteraksi dengan Muslim. Diam-diam, ia terpesona dengan kehidupan umat Islam. Hanya itu yang menjadi kunci ketertarikannya pada Islam. “Saya melihat bagaimana mereka menjalani hidup. Mereka memiliki kehidupan keluarga yang baik dan saya pikir itu sesuatu yang saya cari,” kisah Cindy dalam program “They Chose Islam” di The Algerian TV yang bisa disaksikan di YouTube.

Cindy melihat keluarga Muslim begitu bahagia. Mereka gemar berkumpul, kemudian makan bersama. Pemandangan tersebut sangat asing bagi Cindy yang terbiasa hidup di tengah individualisme masyarakat AS. “Kondisi yang kontras bagi saya di Amerika yang saat Minggu sore hanya di depan televisi, menonton permainan bola dengan sekotak bir. Benar-benar terasa kosong,” tuturnya mengenang.

Tak ada saudara dan teman Muslim, apalagi ustaz, membuat wanita kelahiran Burlington, Wisconsin, AS tersebut terpaksa menelaah Islam sendirian, secara otodidak. Meski tanpa guru dan tanpa ada yang menjawab pertanyaannya tentang keimanan, Cindy tak butuh waktu lama untuk memutuskan bahwa Islam akan menjadi agamanya.

Tak ada keraguan sedikit pun. Cindy merasa seakan-akan diantar untuk memeluk Islam saat kembali ke AS . Begitu mudah jalan Cindy hingga kemudian menyatakan syahadat di Chicago.

Dua pekan sebelum mengucap syahadat, Cindy sempat pergi ke Islamic Center di Chicago. Ia hanya mengatakan, “Saya tertarik pada Islam.” Padahal, saat itu Cindy sudah mempelajari Islam, bahkan telah berniat untuk mengucapkan syahadat.

Pengurus Islamic Center Chicago tersebut pun memberinya beberapa literatur dan buku Islam. Setelah menerima buku tersebut, Cindy pun pergi. Tetapi, tiba-tiba seorang Muslim dari Islamic Center tersebut memanggilnya, “Tunggu, tunggu… Kenapa kau tak menjadi Muslim sekarang saja?” Cindy menirukan pertanyaan Muslim tersebut.

“Well, saya hanya membaca buku-buku ini dan dan hal-hal serupa. Saya hanya memikirkan tentang itu,” jawab Cindy.

 kecil Cindy dibesarkan di Gereja Katolik Melihat Kebahagiaan Keluarga Muslim, Akhirnya Misionaris Ini Memilih Memeluk Islam

“Baiklah, apakah kau tahu jika kamu tidak menjadi Muslim hari ini, kemudian kamu melintas jalan itu kemudian tewas, kau akan masuk neraka,” ujar Muslim tersebut mengajak Cindy bersegera menuju kebaikan.

“Tidak, itu tidak mungkin karena saya seorang Katolik dan Katolik tak akan masuk neraka,” kata Cindy.

“Oke, kami tahu, kau sebenarnya ingin pergi minum dengan teman-temanmu, meminum alkohol, semalam sebelum kau menjadi seorang Muslim. Itulah mengapa kau tak ingin menjadi Muslim hari ini,” ujar Muslim tersebut menebak.

“Aku tidak minum alkohol,” jawab Cindy berdusta.

Cindy tertawa kecil, pipinya memerah ketika mengisahkan percakapan dengan pengurus Islamic Center tersebut. Ia benar-benar mengingat peristiwa tersebut meski telah berlalu 25 tahun silam. Percakapan tersebut berujung pada pemberian sebuah alamat masjid besar di Chicago.

Pengurus Islamic Center menyerah, Cindy tak langsung memeluk Islam pada hari itu. “Jadi, saya menerima alamat (Masjid Besar Chicago) dan dua minggu kemudian saya pergi ke sana, mengucapkan syahadat,” tutur Cindy.

Begitu sederhana perjalanan sang misionaris hingga memeluk agama Islam. Cindy mengatakan, jalan Islam memang seperti sudah ditakdirkan baginya. Ia tak merasakan kesulitan sedikit pun. Sebaliknya, kemudahan demi kemudahanlah yang ia alami saat menempuh jalan menuju hidayah.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !
Continue Reading...

“Dengarkan saja hati Anda, dan Anda akan menemukan kebenaran.”

Tidak ada komentar:
SAYA lahir dari keluarga biasa-biasa saja  di Swedia. Saya menjalani hidup selama 25 tahun tanpa benar-benar berpikir tentang keberadaan Tuhan, karena saya adalah orang materialistik.

Saat masih SMA, saya ingat betul saat menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah menjadi kutu buku. Dan ketika itu, saya sempat mengambil dan membaca terjemahan Al-Quran dan hingga saya menemukan suatu ayat. Saya tidak ingat persis apa yang saya baca, yang jelas saya menemukan bahwa apa yang dikatakan Al-Quran masuk akal dan logis. Namun, saya sama bukanlah orang yang religius, dan saya juga tidak perlu dewa apapun. Maksud saya, kita memiliki Newton untuk menjelaskan bagaimana alam semesta bekerja, bukan?

Waktu berlalu dan saya lulus dari sekolah dan mulai bekerja. Saya mendapatkan uang dan pindah ke apartemen. Saya menjadi seorang fotografer amatir dan terdaftar dalam kegiatan fotografi.
Suatu kali, saya mendokumentasikan pasar dan mengambil foto dari jarak jauh dengan lensa tele. Ketika itu seorang imigran tampak marah datang dan menjelaskan bahwa ia ingin memastikan bahwa saya tidak boleh mengambil gambar ibu dan saudara-saudara perempuannya. Saya pikir dasar orang aneh, orang-orang Muslim itu!

Hal yang berkaitan dengan Islam dan lagi-lagi terjadi, saya membaca hampir semua terjemahan Quran dan saya menemukan bahwa semua hal menjadi indah dan logis. Tapi tetap, Allah tidak memiliki tempat di hati saya. Sampai saya bertemu Shahida, ia adalah seorang wanita Amerika yang telah menjadi muallaf, ia juga partner kerja saya hingga akhirnya kami bersahabat.

Shahida menceritakan kisah perjalanan spritualnya menemukan Islam. Shahida dan saya membahas Islam, iman kepada Allah, dan segala sesuatu yang ia ceritakan masuk akal bagi saya. Shahida seperti malaikat yang memiliki kesabaran menghadapi saya, sebab pemikiran lambat dan pertanyaan konyol saya, tapi dia tidak pernah menyerah. Dia mengatakan kepada saya, “Dengarkan saja hati Anda, dan Anda akan menemukan kebenaran.”

Tidak diduga sayapun seperti dengan cepat menemukan kebenaran dalam diri saya. Seperti dalam perjalanan pulang dari kerja, saya naik bus dan kebanyakan orang di sekeliling saya sedang tidur. Saya melihat matahari terbenam, yang melukis awan indah dengan warna pink dan oranye. Pada saat itu, seperti semua keindahan datang secara bersamaan.

benar berpikir tentang keberadaan  Tuhan “Dengarkan saja hati Anda, dan Anda akan menemukan kebenaran.”

Saya mulai mengerti bagaimana Tuhan bisa mengatur hidup kita, meskipun kita bukan robot. Saya melihat hal itu mungkin bisa saja tergantung pada hukum fisika dan kimia, namun saya mulai percaya dan melihat pekerjaan Tuhan. Itu indah.

Suatu pagi saya bangun, pikiran saya jelas seperti lonceng, dan pikiran pertama yang berlari melalui otak saya adalah bagaimana bersyukur kepada Tuhan, bahwa Dia membuat saya bangun untuk hari lain yang penuh peluang. Itu sangat alami, seperti saya telah melakukan hal ini setiap hari dalam hidup saya.

Setelah pengalaman ini, saya tidak bisa lagi menyangkal keberadaan Tuhan. Tapi setelah 25 tahun menyangkal Tuhan, itu tidak mudah untuk mengakui keberadaan-Nya. Tapi alam, keindahan, dan bertemu Shahida adalah hal yang saya syukuri.

Perlahan-lahan, pikiran saya mulai setuju dengan hati saya, dan saya mulai membayangkan diri saya sebagai seorang Muslim. Tapi apa bisa saya benar-benar masuk Islam? Shalat lima kali sehari? Bisakah berhenti makan daging babi? Bisakah aku benar-benar melakukannya? Dan bagaimana dengan keluarga saya dan teman-teman?

Dan liburan musim panas dimulai, dan saya harus memutuskan menjadi seorang Muslim. Namun awal musim panas menjadi sangat dingin. Keesokan paginya, langit begitu cerah, dengan hembusan dingin angin bertiup di luar jendela kamar, rasanya seperti Tuhan telah memutuskan bahwa inilah waktu yang tepat.

Saya mandi, mengenakan pakaian bersih, melompat dari mobil, dan melaju selama satu jam pergi ke masjid. Dengan gemetar, saya mendekati orang-orang di masjid, dan mengutarakan keinginan saya menjadi muslim, dan setelah shalat zuhur, imam dan beberapa saudara menyaksikan saya mengucapkan Shahadat.

Dan Islam-pun menjadi bagian penting dari hidup saya. Saya mulai shalat secara teratur dan pergi shalat Jum’at.

Tidak lupa saya memberitahu keluarga dan teman-teman saya tentang keislaman saya ini, dan merekapun semua menerimanya. Tentu saja, mereka tidak dapat memahami semua hal yang saya lakukan, seperti sholat lima kali sehari pada waktu tertentu atau tidak makan daging babi. Mereka berpikir praktik-praktik ini adalah kebiasaan asing aneh yang akan mati dengan waktu, tapi saya akan membuktikan bahwa mereka salah. Insya Allah.

Itulah perjalanan panjang seorang fotografer yang menemukan Islam lewat keindahan alam dan teman muallafnya seperti disarikan dari situs thetruereligion.org.


Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !
Continue Reading...

MASYA ALLAH ! Ketika Eric Abidal Peluk Islam dengan Keyakinan Penuh

Tidak ada komentar:



  Yes  Muslim  - - Penggemar La Liga Spanyol pasti mengenal sosok Eric Abidal. Ia dikenal sebagai bek andal yang memperkuat FC Barcelona dan Timnas Prancis. Pada Mei  2009 lalu, Abidal sempat menjadi pusat pemberitaan, ketika klub sepak bola terkemuka asal Italia, Juventus, berniat memboyongnya dari Barcelona.

Abidal adalah salah satu pesepak bola dunia yang beragama Islam. Sejatinya, dia adalah seorang mualaf. Sang bintang memeluk agama Islam baru enam tahun terakhir. Terlahir di Lyon, Prancis, pada 11 September 1979, Abidal berasal dari keluarga imigran asal Afrika. Sebelumnya, Abidal merupakan seorang pemeluk agama Katolik. 

Pertemuan dengan wanita yang kini menjadi istrinya telah mengantarkannya pada agama Allah SWT. Setelah menikah dengan Hayet Abidal, seorang perempuan asal Aljazair, Abidal memeluk agama Islam. Setelah mengucap dua kalimah syahadat, ia berganti nama menjadi Eric Bilal Abidal.

Kepada majalah Match yang terbit di Paris, Abidal mengatakan, agama Islam telah mendorongnya untuk bekerja keras untuk memperkuat timnya. ''Saya memeluk Islam dengan keyakinan penuh,'' ujar ayah dua anak itu. Sejak masuk Islam, Abidal berusaha menjadi Muslim yang taat. 

Ia tak pernah melupakan shalat. Terlebih lagi, di markas FC Barcelona, Camp Nou, masih ada dua pemain lainnya yang beragama Islam, yakni Seydou Keita dan Yaya Toure. Ketatnya jadwal pertandingan yang harus dilakoni, membuat Abidal sedikit terkendala saat menjalankan ibadah puasa secara penuh pada bulan Ramadhan.  

Ramadhan lalu, Abidal memutuskan tak berpuasa ketika membela Barca. Menurutnya, hal itu terpaksa dilakukan, sebagai komitmen terhadap profesionalitasnya sebagai pemain. Hal serupa sebenarnya juga dilakukan dua rekannya di El Barca, Seydou Keita dan Yaya Toure. Meski begitu, ketiganya mengganti puasa di lain hari, setelah Ramadhan berakhir.

Abidal memulai karier profesionalnya bersama klub sepak bola Prancis, AS Monaco, pada 16 September 2000. Ia sempat 22 kali menyandang ban kapten bersama Monaco. Setelah itu, dia pindah ke Lille OSC. Di klub inilah, dia bereuni dengan mantan pelatihnya, Claude Puel, dan 62 kali membela Lille.

Di akhir 2004, dia kembali ke kota kelahirannya dan bergabung dengan Lyonnais. Ia berhasil mengantarkan timnya meraih dua gelar di Ligue 1 berturut-turut selama dua musim. Selama kariernya di Prancis, dia dikenal sebagai salah satu bek terbaik di Ligue 1. Di Lyon, dia bermain bersama kiper Gregory Coupet, Francois Clerc, dan Anthony Reveillere serta dua pemain Brasil, Cris dan Cacapa. 





Pada 30 Juni 2007, Abidal hengkang ke Barcelona dengan nilai transfer 15 juta euro. Di Camp Nou dia memakai nomor punggung 22. Sejak itu, Abidal menjadi pemain pilar Barca. Nilai kontrak Abidal mencapai 90 juta euro dengan klausal pelepasannya, dan Lyon akan menuai bonus sebesar 500 ribu euro jika Barca meraih gelar Liga Champions untuk empat tahun ke depan. Dan, itu terjadi setelah Barca berhasil mengalahkan Manchester United di Roma. 

Istri adalah motivator utama bagi suami. Hal itu sangat dirasakan betul oleh bek kiri tim nasional Prancis dan FC Barcelona, Eric Abidal. Kesuksesannya merumput di lapangan hijau tak lepas dari peran sang istri. Motivasi dan dukungan penuh yang dipompa sang istri, Hayet Abidal, telah membuat peformanya saat memainkan si kulit bundar bertambah maksimal. 

''Bagiku, dia (Hayet) adalah sebuah permata. Dia juga pemegang kemudi yang sangat menakjubkan. Saya beruntung mendapat perempuan seperti dia, yang sanggup memberikan arahan dan pendapat yang logis sebelum aku memutuskan hal krusial, termasuk dalam memilih karier,'' ungkap Abidal seperti ditulis France Football.

Abidal mengakui, kepindahannya ke Barcelona tak terjadi begitu saja. Saran 'magis' sang istrilah yang mampu menggerakkan hatinya untuk mencoba peruntungan di negeri Matador. Betapa tidak, tanpa harus pindah ke Barcelona pun, Abidal telah memiliki segalanya di Prancis. Tetapi, di mata sang istri, semua itu belum sempurna. Satu-satunya cara, menurut sang istri, Abidal harus berkarier di klub luar negeri.

Hayet mendorongnya untuk bergabung bersama Barcelona. ''Aku ingin suamiku tak hanya terpaku bermain di klub sepak bola Prancis. Penting bagi kami untuk menyiapkan masa depan, terutama setelah ia pensiun nanti. Jadi, berkenalan dengan banyak orang di mancanegara memberi banyak keuntungan. Nantinya, kami bisa menjalin relasi bisnis ataupun kerja sama apa yang saling menguntungkan,'' ujar Hayet, yang memang terkenal memiliki insting bisnis tinggi itu.

Besarnya peran Hayet dalam kehidupan pribadi Abidal sudah dibuktikan sejak mereka menikah. Usai menikah, Abidal memilih memeluk Islam setelah mendapat bimbingan intensif dari sang istri yang asli Aljazair. ''Semua berlangsung alami. Pilihan memeluk agama Islam bukan karena faktor istriku, tapi sebuah hadiah yang tiba-tiba saja muncul. Itu benar-benar terjadi apa adanya. Mengalir begitu saja dan membuatku merasa bahagia,'' ungkap Abidal.

Meski dikenal sebagai seorang Muslim yang taat, Hayet juga sangat dekat dengan dunia entertainment. Bedanya, dia sangat pandai membagi peran dan penampilan. Ia tahu saat harus mengenakan busana sopan dan kapan harus mengenakan gaun indah. ''Saya seperti istri pesepak bola lain. Bedanya, saya tak suka berfoya-foya atau larut di dunia malam. Lebih indah jalan-jalan bareng Abidal dan belanja bersama,'' tutur Hayet.

Pertemuan Abidal dengan sang istri terjadi ketika ia masih remaja. Kedua sejoli ini kemudian memutuskan untuk menikah pada Juli 2003 silam. Dari pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai dua orang putri, yakni Meliana yang lahir pada 2004 dan Canelia lahir tahun 2006.[rol]




Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !



Continue Reading...

MASYA ALLAH ! Temukan Fakta Malam Lailatul Qadar, Pakar NASA Ini Masuk Islam

Tidak ada komentar:



  Yes  Muslim  - KEDATANGAN Malam Lailatul Qadar sejatinya menjadi rahasia Allah SWT. Hanya sedikit informasi yang disampaikan Nabi Muhammad terkait kapan datangnya malam mulia ini. Diantaranya pada 10 malam terakhir Ramadhan dan antara malam-malam ganjil. Sementara ciri-ciri secara fisik dapat terlihat dari suhu yang sedang, pada malam hari tidak terlihat bintang, serta pada pagi harinya udara matahari bersinar cerah namun tidak terasa panasnya.





Ciri-ciri fisik tersebut sebenarnya sudah ditemukan oleh Badan Nasional Antariksa Amerika (NASA). Namun mereka tidak mempublikasikan kebenaran adanya fenomena aneh ini. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al- Quran dan Sunnah di Mesir, Dr. Abdul Basith As-Sayyid.

Abdul Basith As-Sayyid menegaskan, sekitar 12 tahun lalu NASA pernah menemukan ciri dari malam Lailatul Qadar sesuai yang diungkapkan Nabi Muhammad SAW. Ia menyayangkan hal ini tidak langsung ditanggapi cepat oleh para jutawan Arab yang memiliki sumber dana untuk melakukan kajian mendalam.

Pernyataan ini mengutip ucapan seorang pakar di NASA, Carner, seperti yang dikutip oleh harian Al-Wafd Mesir. Pakar Carner akhirnya masuk Islam dan harus kehilangan jabatannya di NASA karena mengungkapkan kebenaran tersebut kepada harian Al-Wafd Mesir.

Menurutnya NASA menemukan bahwa pada suatu malam terjadi fenomena aneh karena tidak ada meteor yang jatuh ke atmosfer bumi serta suhu udara sedang. Padahal pada malam-malam biasa, jumlah meteor yang jatuh ke atmostfer bumi sekitar 20 meteor.

Hal ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad yang mengatakan bahwa pada malam Lailatul Qadar langit terlihat begitu cerah, namun tidak terlihat bintang yang bersinar. Pada malam itu suhu udara juga tidak panas dan juga tidak dingin atau bersuhu sedang.

Carner menambahkan, pada pagi harinya NASA juga menemukan bahwa matahari begitu bersinar cerah namun tidak ada radiasi cahaya sekalipun. Ini juga sesuai dengan ungkapan Nabi yang mengatakan bahwa pada pagi hari matahari bersinar cerah namun tidak terasa panas. Lantas dari manakah Nabi Muhammad SAW mengetahui pengetahuan ini? Tentu saja dari Dzat yang maha besar, Allah SWT.

NASA memang sering mendapat kritikan dari para pakar Islam karena kerap menyembunyikan fakta-fakta kebenaran tentang Al-Qur’an. Namun apapun yang disembunyikan NASA tidaklah menjadi soal bagi kita yang menyakini kebenaran Islam bukan dari sisi Ilmiah namun karena keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. [opinibangsa.id / ipc]





Catatan Webmaster: mungkin banyak orang yang menduga-duga berita ini adalah hoax, demikian pula webmaster, tapi setelah kami menemukan konfirmasi di situs "Yahoo Answer" bahwa memang ada karyawan NASA bernama Karnar yang masuk Islam, sehingga besar kemungkinan berita ini adalah fakta. Perhatikan screenshot yang kami capture dari "Yahoo Answer" berikut ini:


We here at NASA have extensive knowledge of the subject. Karnar was seen attempting to plant an IED on NASA's space shuttle Oblivion. Upon removal from the site he was heard shouting "Jihad" and "death to the infidels" Clearly he took his Muslim conversion quite seriously. WE DO NOT condone religious beliefs but WE DO prohibit explosive devices on our shuttles.

Terjemahannya:

"Kami di sini di NASA memiliki pengetahuan luas tentang topik ini. Karnar terlihat berusaha untuk menanam IED di pesawat ruang angkasa Oblivion milik NASA. Setelah penghapusan dari situs dia terdengar berteriak "Jihad" dan "kematian untuk orang-orang kafir". Jelaslah ia menyikapi kepindahannya menjadi Muslim secara serius. KAMI TIDAK membenarkan keyakinan agama tapi KITA melarang bahan peledak di wahana angkasa kami."



Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !



Continue Reading...

Kegelisahan Cecilia Tiap Malam Ingin Sholat Mengantarnya Bersyahadat

Tidak ada komentar:


  Yes  Muslim  - Cecilia. Gadis yang tiap malam gelisah. Sering dia terbangun ditengah malam dan berwudhu.. ingin sholat tapi dia takut sholat karena dia tak tau harus bagaimana caranya dan apakah diperbolehkan karena dia bukanlah orang Islam.


Jumat (28/8/2015) kemarin Cecilia mengikrarkan syahadat dibimbing Steven Indra Wibowo, mualaf mantan frather yang sekarang menjadi Ketum Mualaf Center Indonesia.

"Alhamdulillah, Jumnuah mubarak, alhamdulillah Cecilia baru saja bersyahadat, setelah melewati kegelisahan hati ingin sholat namun terbendung dengan belum syahadat dirinya," tutur Steven di laman facebooknya (28/8).

Steven bercerita proses keislaman Cecilia.

"Alhamdulillah tadi sekitar jam 22.00 di sekitaran Tebet, saya coba temui dan dengarkan kisahnya yang luar biasa ingin sholat, ingin pakai mukena, ingin gamis syar'i, ingin berhijjab dan terbentur karena dirinya belum bersyahadat, maka saya hanya menuntun dia bersyahadat dan semoga Allah memudahkan jalan dia dalam ber Islam, dan menjaga agar dia istiqomah."

"Tidak ada alasan lain dari dia untuk ber Islam melainkan dorongan yang kuat untuk melaksanakan sholat dan membaca Quran, seringnya dia terbangun ditengah malam dan berwudhu namun takut sholat karena dia gak tau harus bagaimana caranya dan apakah diperbolehkan karena dia belum Muslimmah, keinginan dia menjalankan shaum dan dia akhirnya menjalankan puasa fisik senin kamis mengikuti kebiasaan umat muslim," tutur Seteven.

Hari Jumat kemarin, tak hanya Cecilia yang kembali ke fitrah Islamnya, namun ada juga warga Inggris yang juga masuk Islam.

"Benar benar mualaf luar biasa hari ini, yang siang tadi badha jumatan orang jauh dari Inggris yang tertarik Islam darinmendengarkan nyanyian merdu dan ternyata itu adalah adzan. Lalu sekarang (malamnya) orang yang pengen banget sholat, baca Quran, pake hijjab dan puasa namun terbentur karena belum syahadat dan tadi dia menangis senang karena akhirnya dia bisa sholat dengan rutin dan membaca Quran, ini adalah kesenangan buat dia."

"Terima kasih ya Allah kau ijinkan hamba menerima banyak pelajaran berharga hari ini," ujar Setevn.


"Semoga share ini bermanfaat," tutupnya.

Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !



Continue Reading...

Masya Allah, Masuk Islam di Depan Ribuan Jamaah, Alex Samuel Dihadiahi Aa’ Gym ini ...

Tidak ada komentar:
  Yes  Muslim  - Ada yang sangat mengharukan dalam Pengajian Ma’rifatullah di Masjid Daarut Tauhid, Bandung, malam ini (10/11/2016). Seorang pemuda bernama Alex Samuel mengikrarkan dua kalimat syahadat dibimbing langsung oleh KH Abdullah Gymnastiar (Aa’ Gym).






Selain disaksikan ratusan jamaah Masjid Daarut Tauhid, masuk Islam-nya Sem -panggilan akrab Alex Samuel- juga disaksikan ribuan netizen yang menyaksikan siaran langsung pengajian itu melalui Facebook.

Sebelum mengikrarkan dua kalimat syahadat, Sem menceritakan bagaimana dirinya mendapatkan hidayah.

“Saya dari keluarga Kristen. Saya dulunya jarang baca Alkitab. Tapi waktu SMP disuruh orangtua baca Alkitab. Akhirnya saya rajin baca Alkitab,” kata Sem. Namun justru dari sana lah Sem mengetahui banyak pertentangan antara ajaran gereja dan Alkitab. Karena bingung, Sem kemudian jarang ke gereja.

“Bahkan saya sempat tidak beragama, namun yakin bahwa hanya ada satu Tuhan seperti kata Alkitab yaitu Allah”




Sem kemudian mempelajari agama lain selain agamanya yang dulu dan mendapatkan bahwa yang sesuai dengan keyakinannya itu adalah Islam. Karena itulah Sem kemudian masuk Islam.

Ketika Aa’ Gym membimbing Sem mengikrarkan dua kalimat syahadat, banyak netizen mengaku menangis.

Setelah masuk Islam, Sem mendapatkan hadiah dari Aa’ Gym. Pengasuh Pesantren Daarut Tauhid itu memberikan surbannya kepada Sem. [opinibangsa.id / tby]




Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !



Continue Reading...

Kenal Islam Sejak Lama, Di Indonesia, Florian Putuskan Untuk Memeluk Islam

Tidak ada komentar:
  Yes  Muslim  -  Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Nuansa religius acapkali ditemui di Tanah Air. Bahkan, memasuki bulan suci Ramadhan 1438 H, suasana pun semakin syahdu karena kalangan Muslim melantunkan ayat-ayat suci Alquran hampir setiap saat di setiap masjid.

Kurang lebih tiga tahun lamanya, Florian Guillet menetap di Indonesia, tepatnya Jakarta. Pria asal Prancis ini mengaku, kerap memperhatikan budaya Islam yang terlihat kental di kalangan Muslim Indonesia. Dorongan untuk memeluk agama Islam pun semakin terasa di dalam hati.





Namun, pria kelahiran Angouleme 30 tahun lalu ini mengaku, sudah mengenal Islam sejak masih di negeri asalnya. Kata Florian, beberapa teman sejawatnya beragama Islam. Alhasil, ia sudah terbiasa bergaul dengan kalangan Muslim selama di Prancis.

"Apalagi, kakak ipar saya juga berasal dari Aljazair. Saya dan dia beberapa kali diskusi seputar agama. Kakak saya juga memeluk agama Islam," kata Florian kepada Republika.co.id di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebelum ke Indonesia, Florian mengaku, sempat mempelajari seluk beluk agama Islam. Niat untuk hijrah dari seorang agnostik menjadi mualaf pun sudah tersirat di benaknya beberapa tahun lalu. Ketika akhirnya menetap di Jakarta, Florian semakin akrab dengan agama Islam.

Ini mengingat orang-orang terdekatnya, terutama kekasih yang saat ini menjadi istrinya Putri Pratiwi, beragama Islam. Hati semakin terketuk untuk terus mengenal Islam. Kurang lebih tiga tahun akhirnya Florian mantap memeluk agama Islam.

Pria yang bekerja sebagai guru bahasa Prancis ini mengaku, dituntun seorang ustaz sebelum resmi menyandang status mualaf. Florian berlatih mengucapkan syahadat dengan tulisan berbahasa Inggris, kemudian akhirnya berbahasa Arab.

"Saya memutuskan masuk Islam pada tahun lalu, tepatnya bulan Januari. Saya mengucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta," ujar Florian yang mengaku sama sekali tidak gugup saat mengucapkan syahadat.

Usai mengucapkan syahadat, Florian langsung ikut shalat berjamaah di Masjid Sunda Kelapa. Ia juga belajar tata cara mengambil wudhu dan menyucikan diri. Hingga kini, Florian mengaku, terus memperdalam ilmu tentang keislamannya.

Di bulan suci Ramadhan, Florian pun menunaikan ibadah puasa. Rukun Islam ketiga umat Islam ini, sebetulnya sudah dijalankan olehnya sebelum resmi menjadi seorang Muslim. Florian sudah terbisa berpuasa. Menurut dia, selama puasa tantangan yang paling berat adalah menahan amarah daripada makan dan minum. [rol]




Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !



Continue Reading...

Selalu Bermimpi Melihat Kota Makkah, Sephy Akhirnya Mendapat Hidayah

Tidak ada komentar:
  Yes  Muslim  - Terlahir dalam keluarga dengan keyakinan yang sama, ternyata tidak menjadi sebuah jaminan bahwa kehidupan spiritual seseorang akan berjalan mulus dan tanpa hambatan berarti. Namun, tidak demikian yang dialami oleh Sephy Lavianto. Seorang professional Managing Partner The Serenity Project, sebuah perusahaan yang bergerak di bisnis properti ini.

Berbagai benturan terkait dengan agama yang ia anut datang silih berganti.

"Meski berasal dari keluarga Katolik dan sejak lahir menjadi Katolik; dalam perjalanannya, saya mendapatkan banyak benturan dalam agama yang saya anut," ujar Sephy.

Terlahir dalam keluarga dengan keyakinan yang sama Selalu Bermimpi Melihat Kota Makkah, Sephy Akhirnya Mendapat Hidayah
Old makkah


Benturan tersebut berupa keganjilan-keganjilan yang ia rasakan pada ajaran-ajaran yang terdapat dalam Katolik. Salah satu contohnya adalah keharusan untuk menghormati pastor sedemikian rupa sehingga ia bisa dianggap sebagai perwakilan Tuhan. Selain itu, sikap lembaga gereja, kata dia, juga tidak ramah terhadap penganutnya sendiri.

Puncak benturan terhadap keyakinan lamanya ini semakin menjadi-jadi tatkala lelaki kelahiran Medan, 5 September 1976, ini mengalami kegagalan dalam membina rumah tangga.

"Kejadian yang paling menyentak batin saya adalah setelah saya menikah secara Katolik. Dalam perjalanannya, ternyata saya gagal dalam pernikahan itu," ungkap ayah seorang putra ini.

Keinginannya untuk mengakhiri biduk rumah tangganya ternyata ditentang keras oleh pihak gereja. Dalam ajaran Katolik, pemeluknya tidak diperbolehkan untuk bercerai.

Karena itu, ketika biduk rumah tangganya sudah tidak bisa dipertahankan lagi, dia pun memilih pengadilan negeri sebagai tempat untuk mengajukan perceraiannya. Dan, ketika perceraian telah diproses dan dirinya sudah mendapatkan surat cerai, lagi-lagi dirinya harus berhadapan dengan pihak gereja.

Pihak gereja tidak mengakui surat keputusan cerai yang telah dikeluarkan pihak pengadilan negeri tersebut.

"Menurut ajaran Katolik, ikatan pernikahan tidak bisa diceraikan oleh yang namanya manusia dengan sebab apa pun. Karena itu, seorang romo dan pastor sendiri tidak mengakui keputusan pengadilan tersebut," paparnya.

Konsekuensi yang radikal ini akhirnya membawa Sephy dalam sebuah kondisi kehidupan pernikahan yang tidak jelas. Secara hukum agama Katolik yang dianutnya, ia masih terikat dalam sebuah pernikahan. Sementara itu, berdasarkan aturan negara, ikatan pernikahannya sudah resmi berakhir.

Menghadapi kenyataan memilukan seperti ini, akhirnya ia memutuskan untuk mencari jalan keluar dengan menjajaki ke agama Kristen Protestan.

Namun, setali tiga uang, di agama ini, ia justru menemukan kenyataan yang sama seperti pada agama yang ia anut sebelumnya.

Keinginannya untuk memperoleh persetujuan cerai dari gereja Protestan, jika ia memutuskan memeluk agama tersebut, justru direspon negatif oleh pihak gereja.

Di satu sisi, pihak gereja Protestan menyetujui keinginannya untuk berpindah keyakinan dan mengakuinya sebagai umat Protestan. Tetapi, di sisi lain, pihak gereja Protestan tidak mengizinkan dirinya untuk bisa melakukan perkawinan lagi secara Protestan ataupun Katolik.

Dari situ, kemudian timbul frustasi yang mendalam dalam diri Sephy terhadap kedua agama tersebut.

"Waktu itu, Saya mencoba berfikir secara jernih, yang ada dalam pikiran saya cuma kedua agama ini kok aneh sekali. Mengapa orang yang lagi butuh pertolongan dan bimbingan justru ajaran agama yang dianutnya tidak memberikan solusi yang baik untuk penganutnya."

Keinginan untuk mendapatkan jawaban atas persoalan hidup yang dialaminya akhirnya membawa Sephy pada agama Islam. Kesemua itu, menurut Sephy, sebenarnya berawal dari mimpi-mimpi yang kerap datang dalam tidurnya di pertengahan November dan Desember 2007 silam.

Dalam mimpinya itu, Sephy sering diperlihatkan yang namanya kota suci bagi umat Islam, Makkah.

"Dalam mimpi itu, saya sering diajak orang ke Makkah dan orang itu bilang ini tempatmu," ungkapnya.

Seringnya mendapati mimpi aneh seperti itu membawanya kepada rasa ingin tahu terhadap agama Islam secara lebih mendalam.

Ia mengaku, selama memeluk Katolik, agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sering kali diidentikkan dengan agama radikal, tidak toleran, militan, eksklusivisme dan sangat tidak permisif untuk segala sesuatu yang haram di dunia.

Kemudian, ia mencoba mencari tahu Islam melalui buku-buku mengenai perbandingan Islam dan Kristen.

Dari buku-buku yang dibacanya, Sephy justru menemukan gambaran mengenai agama Islam yang jauh berbeda dengan yang ia peroleh selama ini.

"Setelah saya baca dan pelajari, benar ternyata Islam, menurut saya pribadi, adalah agama yang menuntun seseorang untuk menjadi orang yang lebih baik tanpa ada kepura-puraan di dalamnya. Gambaran ini jauh berbeda dengan anggapan yang saya dapatkan sebelumnya," paparnya.

Setelah banyak membaca dan mempelajari lebih dalam, ia akhirnya menyimpulkan bahwa Islam adalah agama yang sangat baik dan Nabi Muhammad SAW adalah seorang teladan yang baik. Tidak seperti pada agama yang lain, ungkapnya, aturan dalam Islam benar-benar harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

"Berbeda dengan ajaran Katolik atau Protestan yang semuanya enak, nggak ada larangan sama sekali. Jika pun ada, larangan itu bisa dilanggar oleh pemeluknya karena perintahnya tidak jelas. Jadi, apa yang dilarang dalam Alkitab pun masih bisa dilakukan dalam kehidupan nyata," ungkap Sephy tentang agama lamanya itu.

Keinginannya untuk mendalami ajaran Islam terus dilakukan Sephy. Tidak hanya dari buku-buku bacaan, ia juga sering berdiskusi dengan teman-teman Muslimnya.

Selama berdiskusi yang memakan waktu sekitar tujuh bulan itu, Sephy akhirnya mantap memilih Islam sebagai jalan hidupnya. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat di rumah saudaranya yang beragama Islam.

"Sejak awal, orang-orang di sekeliling saya tidak pernah memaksa saya untuk memeluk Islam. Justru mereka menyarankan saya untuk mencari tahu dulu dan belajar dulu tentang semua ajaran Islam."

Setelah menjadi seorang Muslim, Sephy berusaha mengamalkan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW ini dengan sebaik-baiknya.

Namun, tak lama menjadi Muslim, ujian mulai datang. Kedua orang tuanya geram dan marah besar ketika tahu anak semata wayangnya masuk Islam. Ia pun lantas dikucilkan oleh keluarganya.

Semua cobaan itu ia terima dengan pikiran positif. Ibunya dulu juga seorang Muslim. Namun, setelah menikah dengan bapaknya, ibunya akhirnya berpindah agama dan menjadi penganut Katolik.

Tidak hanya dikucilkan oleh keluarga, teman-teman pergaulan dulu juga menjauhi dirinya begitu mengetahui Sephy berpindah keyakinan. Lagi-lagi, ia melihat hal ini sebagai bentuk transformasi menuju jalan hidup yang lebih baik.

"Saya melihatnya, kita dulu kan sama-sama rusak. Kalau dia masih mau rusak, silakan. Tapi, saya ingin memperbaiki kerusakan itu. Artinya, saya sudah puas untuk segala macam dosa yang aneh-aneh dan cenderung ke hal yang berbau maksiat."

Puncak cobaan dirasakan Sephy ketika hidupnya menjadi susah secara ekonomi dan hubungan dengan orang-orang yang dahulu dekat dengannya mulai merenggang. Saat itu, menurut Sephy, ia seperti bernapas melalui sedotan. Namun, Allah tidak membebani hamba-Nya diluar kemampuan, semua cobaan tersebut bisa ia lalui.

"Sekarang, hidup saya sudah mulai tertata," ujar Sephy.

Selain kehidupannya mulai tertata dengan baik setelah memeluk Islam, Sephy bertekad menjadi seorang Muslim dengan kepribadian yang lebih baik. Orang mengenal sosok Sephy dahulu sebagai pribadi yang sombong, mudah marah, dan tidak ramah.

"Dan, itu terbukti pada saat saya diminta untuk menjadi panitia acara reuni SMA saya. Dari 80 orang yang kita undang, yang datang hanya 20 orang. Mungkin, karena mereka melihat panitianya saya," ungkapnya.

Untuk lebih matang dalam mempelajari agama Islam, Sephy memanggil guru mengaji ke rumah. Selain itu, ia berusaha untuk konsisten menjalankan semua ajaran dalam Islam, baik yang sifatnya wajib maupun sunah. Dengan menjalankan semua itu, ia merasakan ketenangan dalam menjalani hidup.

Meski dengan pemahaman yang masih dangkal, Sephy juga mulai mengenalkan agama barunya ini kepada buah hatinya, Ferreneza Amevie Lavianto, yang masih berusia tiga tahun. Hak asuh yang ia peroleh terhadap putra semata wayangnya ini memudahkan Sephy untuk memantau perkembangan dan pendidikan sang anak.

"Memang, dari awal, dia sudah dimandikan dan dibaptis secara Kristen. Tetapi, untuk saat ini, saya melihat ibu saya sendiri tidak pernah mengajak dia ke gereja. Begitu juga dengan mantan istri saya juga tidak pernah mengajari dia ke gereja."

Kendati demikian, ia tidak bisa terlalu banyak berharap jika kelak nanti sang anak akan mengikuti keyakinan yang dianutnya.

"Pada akhirnya, saya serahkan keputusan untuk memilih ke anak saya. Tapi, mungkin, sedari dini saya akan arahkan dia dengan pendidikan Islam. Semoga Allah memberikan hidayah kepada keluarga saya untuk senantiasa taat dalam menjalankan ajaran Islam," tutupnya.




Terima Kasih sudah membaca, Jika artikel ini bermanfaat, Yuk bagikan ke orang terdekatmu. Sekaligus LIKE fanspage kami juga untuk mengetahui informasi menarik lainnya  @Tahukah.Anda.News

republished by Yes Muslim - Portal Muslim Terupdate !



Continue Reading...