Pernah Murtadkan 126 Muslim Jakarta 😶, Mualaf Tionghoa Ini Kini Islamkan 2 Orang Dalam 1 Hari 🙂

Tidak ada komentar:
  Ayo  Jalan Terus  - Steven Indra Wibowo, mualaf Tionghoa yang sekarang menjabat Ketua Mualaf Center Indonesia sangat aktif berdakwah menyebarkan Islam dimanapun. Sudah banyak -atas izin Allah- non muslim yang masuk Islam dengan perantaraan dakwah beliau.

Sungguh beliau dianugerahi Allah tak terhingga, sebagaimana kabar gembira yang disampaikan Rasulullah SAW:

“Sungguh, bila Allah memberi hidayah seseorang melalui tanganmu, itu lebih baik bagimu dibanding apa yang tertimpa cahaya matahari di saat terbit dan terbenamnya (yaitu: dunia dan seisinya).” (HR Thabrani)

Terbaru, Koh Steven Indra Wibowo menuturkan ada 2 orang yang bersyahadat 'secara tak terduga' pada hari yang sama pada Jumat (7/4/2017) kemarin.





Berikut disampaikan Koh Steven Indra Wibowo di laman fb-nya:

Assalamualaikum, ijinkan saya share sedikit perjalanan hari ini

Alhamdulillah, luar biasa cara Allah mengajari kita, 2 mualaf bersyahadat hari ini atas ijin Allah yang saya temui: 1 supir taxi, dan 1 lagi teman duduk disebelah saya di kereta.

Allah takdirkan supir taxi itu mendengar saya nelpon mualaf dan sedang memotivasi mualaf tsb karena sedang dijauhi teman dan saudara2nya setelah dia jadi mualaf. Dan bapak supir taxi ini bertanya-tanya tentang Islam, tiada tendensius apapun dalam pertanyaannya walau nyerempet2 politik ya ☺, diskusi mengalir di kemacetan jakarta untuk 1 jam 20 menit berikutnya, dari total perjalanan taxi 1 jam 45 menit. Judulnya macet membawa hidayah dan supir taxi ini bersyahadat di tengah kemacetan didalam taxi, gak saya videoin krn susah juga posisinya, bisa dibayangin.

Dan satu lagi di kereta saat pemuda di samping saya melihat seorang penumpang lain yang baca Quran di kereta sambil bergerak kesana sini karena kereta yang gak stabil dan nyeletuk lah si pemuda disamping saya "ngapain baca buku susah-susah lagi kereta goyang2 gini", saya nyahutin aja "itu yg dibaca Quran bro, kenyamanan dalam hati dia saat baca Quran menetralisir guncangan kereta", eh

ternyata dijawab "ah masak sih?" Nah diskusi berlanjut dengan menerangkan bagaimana Quran itu menenangkan hati karena banyak nasihat yang membuat hati manusia tenang dan seterusnya dia coba saya tunjukan aplikasi Quran di hape saya, eh dia install di hapenya 😁, dan ternyata Allah hanya memberi 5 menit bikin anak muda ini nangis, saya agak kaget aja, "eh mas bro kenape?", dia cuma bilang "saya buka acak aja ayat krn saya gak tau Quran, trus ketemu ini", pas saya periksa saya baca:

"Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka" surat Hud ayat ke 119.

Lah saya tanya emang kenapa mas?

Dia jawab dia bukanlah seorang muslim, dia seorang nasrani, dan sampai sedewasa ini dia gak tau apa tujuan dia diciptakan Tuhannya, ternyata jawabannya malah di Quran, ya karena dia diberi rahmat Allah.

Akhirnya terjadilah Syahadat di kereta.

Saya mohon ambil ibrahnya ya, seberapa dekat kita dengan Quran? Jawab sendiri, kadang kita mencari hidayah atau petunjuk untuk masalah hidup yg kita hadapi sampai ke ujung ujung dunia dengan cara apapun, padahal jawabannya ada di Quran ☺

Wassalamualaikum.

(Steven Indra Wibowo)

(Koh Steven Indra Wibowo bersama Zakir Naik)

*Sumber: fb Steven Indra Wibowo





Murtadkan 126 Muslim Jakarta, Pastur Steven Akhirnya Bersyahadat



Sebelum beragama Islam, Steven Indra Wibowo adalah seorang Frather atau setingkat Pastur di kalangan gereja Katolik di Paroki Jakarta Utara. Ia mengaku telah membawa 126 orang Muslim berpindah agama ke Katolik.

“Tugas saya ketika itu memberikan konseling, memimpin misa, dan mengajar filsafat,” ujar pria kelahiran 1981 ini.

Hidayah Allah Subhanahu Wata’ala menghampiri Steven pada tahun 2000. Dua kalimat syahadat diikrarkannya di sebuah pesantren di Serang, Banten. Ia memutuskan masuk Islam setelah sekian lama mempelajari agama Tauhid ini.

“Saya selalu memiliki rasa ingin tahu tentang apa itu Islam, apa yang dilakukan oleh orang Islam, dan mengapa Islam bisa cepat berkembang di dunia ini,” akunya.

Kepindahan Steven ke Islam membuat ayahnya, seorang petinggi Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI), marah besar. Sang ayah pun memukulnya, sampai jidat Steven terbentur kaca. Hingga kini masih ada bekas luka sobek di jidatnya.

“(Lalu) ayah mengusir saya. Bahkan, saya pun harus menandatangani pelepasan hak waris orangtua saya di hadapan notaris,” tuturnya.

Setelah mantap berislam, ia pun berkeinginan kuat “membalas” pemurtadan orang Islam yang pernah ia lakukan. Pada tahun 2003, bersama dua

orang kawannya, ia mendirikan Mualaf Center Indonesia (MCI) sebagai lembaga tempat berkumpul dan membina mualaf.

Pada awalnya, MCI bergerak di dunia maya. Akhirnya kini semakin rutin bertemu dalam berbagai kegiatan. Selain membantu orang yang mau masuk Islam, MCI juga berupaya mendampingi mualaf mempelajari Islam.

Menurut Steven, masih begitu minim dukungan lembaga-lembaga Islam terhadap mualaf. Kalau pun ada sebatas komitmen. Sementara MCI, menurutnya, hingga kini belum berjalan efektif.

“Masih banyak mualaf di luar sana yang belum terbina. Dukungan umat Islam masih belum optimal. Umat Islam banyak berkutat pada persoalan Timur Tengah, politik, dan isu lokal. Sementara, selagi di bumi Allah Subhanahu Wata’ala ini masih banyak orang memeluk Islam, maka pekerjaan membina mualaf ini akan terus ada,” ujarnya.

“Saya sendiri masih butuh banyak teman untuk mendampingi mualaf ini. Jika ingin menjadi sahabat mualaf, silakan lihat di mualafcenter.com. Hanya dengan mengirimkan email ke sahabat@mualafcenter.com tentang profil atau jatidiri, serta kota tempat tinggal Anda. Selanjutnya saya akan melakukan wawancara singkat. Ini untuk mengantisipasi masuknya Syiah, Ahmadiyah, dan aliran sesat lainnya,” lanjut ayah dari putri semata wayangnya, Ana Humaira Wibowo ini. Demikian dilansir Hidayatullah.com.

[Kisah seru dan lengkap Steven insya Allah akan dimuat pada rubrik Figur majalah Suara Hidayatullah edisi Desember 2014 mendatang]







republished by  -   Good Day Good News :)  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar